Pilarupdate.com — Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, menyoroti perilaku sejumlah pejabat yang dinilai hanya hadir secara simbolis saat bencana melanda. Kali ini perhatian Prabowo tertuju pada penanganan banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Sumatera. Menurutnya, kehadiran pejabat di lokasi bencana semata-mata untuk foto-foto tidak memberikan manfaat nyata bagi korban yang terdampak. Prabowo menegaskan, kehadiran di lokasi bencana seharusnya lebih dari sekadar dokumentasi.
“Datang hanya untuk berfoto tidak akan membantu rakyat. Yang paling dibutuhkan adalah tindakan nyata, koordinasi cepat, dan bantuan yang langsung dirasakan masyarakat terdampak,” ujarnya saat meninjau daerah terdampak banjir di Sumatera, Jumat lalu.
Pernyataan ini sekaligus menjadi peringatan bagi para pejabat agar bertindak profesional dan fokus pada penanganan bencana. Banjir yang melanda beberapa daerah, termasuk Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Riau, telah merendam ribuan rumah, memutus akses jalan, serta merusak fasilitas umum. Dampak dari bencana ini menuntut penanganan cepat dan terkoordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, dan lembaga terkait. Prabowo menekankan, kecepatan dan ketepatan tindakan jauh lebih penting dibanding sekadar hadir untuk berfoto di lokasi.
Selain itu, Prabowo mengingatkan perlunya kesiapan infrastruktur dan mitigasi bencana. Menurutnya, banjir seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah untuk meningkatkan sistem peringatan dini, memperkuat tanggul sungai, dan memastikan logistik serta bantuan darurat tersedia dengan cepat. Kritiknya terhadap pejabat yang hanya berfoto di lokasi bencana bukan tanpa dasar, melainkan sebagai cermin bahwa tanggung jawab publik harus dijalankan dengan sungguh-sungguh.
Prabowo juga menekankan pentingnya keterlibatan langsung pejabat dalam evakuasi dan distribusi bantuan.
“Tugas pejabat bukan sekadar datang, melihat, dan berfoto. Yang dibutuhkan masyarakat adalah bantuan cepat, jelas, dan efektif. Pejabat harus hadir dengan aksi, bukan sekadar wacana,” tegasnya.
Pernyataan ini mendapat perhatian luas karena menyoroti fenomena yang sering terjadi, di mana sebagian pejabat lebih mengutamakan citra daripada penyelamatan nyawa dan pemberian bantuan nyata. Dalam kunjungannya, Prabowo memastikan koordinasi antara TNI, BNPB, dan pemerintah daerah berjalan baik. Ia menegaskan, sinergi antarinstansi adalah kunci penanganan bencana. Dengan kolaborasi yang efektif, distribusi bantuan bisa lebih cepat, evakuasi korban lebih tertata, dan dampak bencana dapat diminimalkan. Pendekatan ini berbeda dengan sekadar hadir untuk dokumentasi, karena fokus utamanya adalah menyelamatkan warga dan memberikan bantuan yang benar-benar dibutuhkan.
Kritik Prabowo terhadap pejabat yang hanya berfoto ini menjadi pengingat bagi seluruh jajaran pemerintah. Penanganan bencana memerlukan tindakan nyata, bukan sekadar citra atau dokumentasi media. Kehadiran fisik pejabat harus diiringi dengan langkah strategis, mulai dari penyaluran bantuan, pengaturan logistik, hingga komunikasi cepat dengan masyarakat terdampak.
Kesimpulannya, kunjungan Prabowo Subianto ke lokasi banjir di Sumatera menjadi sorotan publik karena menyentil sikap pejabat yang cenderung simbolis. Menurutnya, keberadaan pejabat seharusnya berfokus pada aksi nyata, bantuan cepat, dan koordinasi efektif untuk meringankan penderitaan korban. Pesan Prabowo menegaskan bahwa penanganan bencana tidak boleh sekadar menjadi ajang foto-foto, melainkan harus menjadi momentum pelayanan nyata bagi masyarakat.