Purbaya Pede Pertumbuhan Ekonomi 6% Tak Terlalu Sulit Dicapai

Purbaya Pede Pertumbuhan Ekonomi 6% Tak Terlalu Sulit Dicapai

Pilarupdate.com — Optimisme terhadap prospek perekonomian Indonesia kembali menguat. Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaikan keyakinannya bahwa target pertumbuhan ekonomi 6% bukanlah hal yang terlalu sulit dicapai dalam beberapa tahun ke depan. Pernyataan ini mencerminkan kepercayaan terhadap fundamental ekonomi nasional yang dinilai cukup solid, meskipun tantangan global masih membayangi. Menurut Purbaya, struktur ekonomi Indonesia saat ini memiliki ketahanan yang lebih baik dibandingkan periode-periode sebelumnya. Konsumsi domestik yang kuat, stabilitas sektor keuangan, serta dukungan kebijakan pemerintah menjadi faktor utama yang menopang optimisme tersebut. Dengan pengelolaan yang tepat, pertumbuhan di kisaran 6% dinilai realistis dan berkelanjutan.

Fondasi Ekonomi yang Kuat

Salah satu alasan utama optimisme Purbaya adalah kuatnya permintaan domestik. Konsumsi rumah tangga masih menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, menyumbang lebih dari separuh produk domestik bruto (PDB). Selama daya beli masyarakat terjaga dan inflasi terkendali, konsumsi diyakini akan terus menjadi mesin pertumbuhan yang andal. Selain itu, sektor keuangan Indonesia dinilai berada dalam kondisi sehat. Perbankan memiliki permodalan yang kuat, rasio kredit bermasalah relatif terkendali, dan likuiditas mencukupi. Kondisi ini memberikan ruang yang besar bagi penyaluran kredit untuk mendorong investasi dan aktivitas usaha, terutama di sektor produktif.

Peran Investasi dan Hilirisasi

Purbaya juga menekankan pentingnya investasi sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi menuju 6%. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah gencar mendorong hilirisasi sumber daya alam, khususnya di sektor pertambangan dan industri pengolahan. Kebijakan ini bertujuan meningkatkan nilai tambah, membuka lapangan kerja, serta mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah. Masuknya investasi asing dan domestik ke sektor-sektor strategis dinilai mampu memberikan efek berganda (multiplier effect) bagi perekonomian. Jika iklim usaha terus diperbaiki dan kepastian hukum terjaga, arus investasi diyakini akan semakin deras dan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Stabilitas Makroekonomi Jadi Kunci

Meski optimistis, Purbaya tetap mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas makroekonomi. Inflasi yang terkendali, nilai tukar yang stabil, serta kebijakan fiskal dan moneter yang selaras menjadi prasyarat utama agar pertumbuhan ekonomi dapat berakselerasi tanpa menimbulkan risiko baru. Koordinasi antara pemerintah, bank sentral, dan otoritas sektor keuangan dinilai sangat krusial. Dengan sinergi kebijakan yang baik, Indonesia dapat menjaga keseimbangan antara mendorong pertumbuhan dan menjaga stabilitas sistem keuangan.

Tantangan Global Masih Mengintai

Di sisi lain, Purbaya tidak menutup mata terhadap berbagai tantangan eksternal. Ketidakpastian ekonomi global, tensi geopolitik, serta perlambatan ekonomi di sejumlah negara maju berpotensi memengaruhi kinerja ekspor dan arus modal. Namun, ketergantungan Indonesia yang relatif lebih rendah terhadap pasar global dibandingkan negara lain menjadi keunggulan tersendiri. Diversifikasi ekonomi dan penguatan pasar domestik menjadi strategi penting untuk meredam dampak negatif dari gejolak global. Dengan demikian, Indonesia tidak terlalu rentan terhadap guncangan eksternal dan tetap mampu menjaga momentum pertumbuhan.

Optimisme yang Realistis

Keyakinan Purbaya bahwa pertumbuhan ekonomi 6% tidak terlalu sulit dicapai dapat dilihat sebagai optimisme yang realistis, bukan sekadar target ambisius. Dengan modal demografi yang besar, sumber daya alam melimpah, serta reformasi struktural yang terus berjalan, Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuh lebih cepat. Namun, optimisme tersebut harus diiringi dengan kerja keras dan konsistensi kebijakan. Reformasi birokrasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta percepatan pembangunan infrastruktur tetap menjadi pekerjaan rumah yang tidak boleh diabaikan. Pernyataan Purbaya Yudhi Sadewa mencerminkan keyakinan bahwa perekonomian Indonesia berada di jalur yang tepat. Pertumbuhan ekonomi 6% dinilai bukan target yang mustahil jika konsumsi domestik terjaga, investasi terus mengalir, dan stabilitas ekonomi dipelihara. Dengan strategi yang tepat dan sinergi kebijakan yang kuat, optimisme tersebut berpeluang besar menjadi kenyataan.