Pilarupdate.com — Kebakaran besar melanda Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, menghanguskan sekitar 350 kios milik para pedagang. Peristiwa ini menimbulkan kepanikan di kawasan pasar yang dikenal sebagai salah satu pusat distribusi pangan terbesar di Jakarta tersebut. Api dengan cepat membesar karena banyaknya material mudah terbakar, seperti kayu, plastik, dan kardus, yang tersimpan di dalam kios.
Menurut keterangan petugas, kebakaran pertama kali diketahui oleh pedagang dan petugas keamanan pasar yang melihat kepulan asap tebal dari salah satu blok kios. Dalam waktu singkat, api merambat ke kios-kios lain karena jarak antar lapak yang berdekatan serta kondisi bangunan semi permanen. Para pedagang berusaha menyelamatkan barang dagangan yang masih bisa dievakuasi, meskipun sebagian besar harus pasrah karena api menyebar terlalu cepat.
Puluhan unit pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk menjinakkan si jago merah. Petugas menghadapi sejumlah kendala dalam proses pemadaman, antara lain akses jalan yang sempit di area pasar serta kepadatan bangunan kios. Selain itu, banyaknya bahan mudah terbakar membuat api sulit dikendalikan pada tahap awal. Setelah beberapa jam upaya pemadaman, api akhirnya berhasil dikendalikan dan dilokalisasi agar tidak merembet ke area lain.
Beruntung, tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, sejumlah pedagang mengalami kerugian besar karena kios dan barang dagangan mereka ludes terbakar. Sebagian pedagang mengaku kehilangan stok bahan pangan, peralatan usaha, hingga dokumen penting. Pasar Induk Kramat Jati selama ini menjadi tempat bergantung ribuan pedagang dan pekerja, sehingga kebakaran ini berdampak langsung pada roda ekonomi harian mereka.
Pihak pengelola pasar bersama aparat terkait langsung melakukan pendataan terhadap kios yang terdampak. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui skala kerusakan sekaligus menyiapkan solusi sementara bagi pedagang agar tetap bisa berjualan. Beberapa area pasar yang tidak terdampak kebakaran disiapkan sebagai lokasi relokasi sementara, sehingga distribusi bahan pangan ke Jakarta dan sekitarnya tidak terganggu secara signifikan.
Sementara itu, penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan. Dugaan awal mengarah pada korsleting listrik, mengingat instalasi listrik di beberapa kios dinilai sudah tua dan tidak tertata dengan baik. Namun, aparat menegaskan bahwa penyebab pasti kebakaran baru akan disampaikan setelah proses investigasi selesai. Garis polisi telah dipasang di area terdampak untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan keprihatinan atas kejadian ini dan berjanji akan membantu para pedagang yang terdampak. Bantuan yang disiapkan antara lain pendampingan, fasilitas relokasi, serta kemungkinan bantuan permodalan untuk membantu pedagang bangkit kembali. Pemerintah juga menegaskan pentingnya evaluasi sistem keamanan pasar, termasuk instalasi listrik dan kesiapan alat pemadam kebakaran.
Kebakaran ini kembali menjadi pengingat pentingnya standar keselamatan di kawasan pasar tradisional, terutama yang memiliki aktivitas padat dan bangunan rapat. Selain pembenahan infrastruktur, edukasi kepada pedagang mengenai pencegahan kebakaran dan penggunaan listrik yang aman dinilai sangat diperlukan.
Meski aktivitas Pasar Induk Kramat Jati sempat terganggu, pihak pengelola memastikan pasokan bahan pangan ke Jakarta tetap terjaga. Upaya pemulihan dilakukan secara bertahap agar pasar dapat kembali beroperasi normal. Bagi para pedagang, musibah ini menjadi pukulan berat, namun juga harapan akan adanya perhatian lebih besar terhadap keselamatan dan keberlanjutan pasar tradisional di ibu kota.