Pilar Update — Proses evakuasi pesawat komersial GA 8 Airvan dengan nomor registrasi PK-WMP yang jatuh di area persawahan Desa Kertawaluya, Kecamatan Tirtamulya, Karawang, Jawa Barat, hingga kini belum dapat di laksanakan. Meski tim terkait telah berada di lokasi sejak awal kejadian, kepastian mengenai waktu evakuasi belum bisa di berikan karena sejumlah faktor teknis dan administratif masih menunggu keputusan pihak berwenang.
Menurut informasi di lapangan, pihak operator pesawat bersama tim keselamatan masih terus melakukan koordinasi dengan pihak asuransi serta menunggu arahan lanjutan sebelum proses pengangkatan badan pesawat dapat di mulai. Area persawahan yang cukup jauh dari akses jalan dan kondisi pesawat yang berukuran besar menjadi kendala utama dalam proses evakuasi.
Menunggu Keputusan dari Pihak Asuransi
Manajer Pelayanan dan Keselamatan Wise Air, Agus Nugraha, mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa melakukan evakuasi sebelum mendapat instruksi resmi dari tim asuransi yang menangani kasus tersebut. Seluruh foto dan data teknis pesawat telah di kirimkan untuk di analisis lebih lanjut oleh pihak terkait.
“Kami menunggu dari timnya mereka. Kami sudah mengirim foto, data-data semua. Tim merekalah yang menentukan, jadi kami hari ini masih berada di sini menunggu dari pihak asuransi,” ujar Agus di lokasi.
Agus menjelaskan bahwa proses evakuasi pesawat komersial tidak bisa di lakukan secara sembarangan. Ada protokol khusus yang harus di penuhi untuk memastikan keselamatan, baik bagi petugas maupun kondisi pesawat itu sendiri. Mengingat pesawat masih dalam keadaan utuh, penanganan yang salah dapat memperburuk kerusakan atau menyulitkan langkah investigasi selanjutnya.
Kendala Akses dan Ukuran Pesawat
Lokasi jatuhnya pesawat berada di area persawahan yang cukup jauh dari akses jalan raya. Menurut Agus, jaraknya sekitar tiga kilometer menuju titik terdekat yang bisa di lalui kendaraan besar. Kondisi tanah persawahan yang basah dan berlumpur membuat alat berat tidak bisa masuk secara langsung tanpa persiapan jalur darurat.
“Pesawat ini memang secara utuh masih bisa di pakai, tapi mungkin enggak mengeluarkan dari sawah yang kurang lebih tiga kilometer ke daerah terdekat,” katanya.
Selain kendala jarak dan kondisi tanah, ukuran pesawat GA 8 Airvan juga menjadi tantangan. Sayap pesawat yang cukup lebar membuat proses evakuasi menggunakan kendaraan kecil tidak memungkinkan.
“Yang kedua, kendaraan ini juga tidak mungkin di bawa dengan kendaraan yang kecil. Sayapnya juga harus di lepas. Jadi memerlukan kendaraan yang besar,” tambah Agus.
Hal ini berarti sebelum pengangkutan dapat dilakukan, tim harus membongkar beberapa bagian pesawat terlebih dahulu, seperti sayap, agar badan pesawat lebih mudah diangkut. Namun pembongkaran pun tidak bisa dilakukan sembarangan dan harus mengikuti aturan teknis sesuai rekomendasi pabrikan.
Menunggu Cuaca dan Kondisi Lapangan
Selain kendala administratif dan teknis, kondisi cuaca juga menjadi pertimbangan penting dalam proses evakuasi. Area pesawahan yang mudah tergenang air saat hujan dapat semakin mempersulit akses alat berat menuju lokasi. Oleh karena itu, tim di lapangan terus memantau kondisi cuaca dan tanah agar proses evakuasi nantinya dapat berjalan aman dan lancar.
Sementara itu, masyarakat sekitar yang mengetahui lokasi pesawat jatuh mulai berdatangan untuk melihat dari dekat, meskipun area tersebut telah di pasang garis pembatas untuk menjaga keamanan. Petugas gabungan, termasuk aparat desa dan kepolisian setempat, tetap bersiaga agar area tidak terganggu dan tetap steril untuk kebutuhan teknis.
Evakuasi Menunggu Tahapan Selanjutnya
Hingga saat ini, tim masih menunggu kepastian dari pihak asuransi mengenai metode dan waktu terbaik untuk mengangkat pesawat dari lokasi. Setelah keputusan di terima, tim teknis dan alat berat baru bisa di kerahkan ke lapangan. Proses evakuasi di perkirakan memakan waktu cukup panjang mengingat kondisi lapangan dan ukuran pesawat yang tidak memungkinkan pengangkatan cepat.
Meskipun demikian, pihak Wise Air memastikan bahwa seluruh prosedur akan di lakukan dengan aman dan sesuai standar. Mereka berharap keputusan segera turun sehingga pesawat dapat dievakuasi dan investigasi lanjutan dapat di laksanakan tanpa hambatan.